Sabet Kualifikasi Cukup Informatif kedua, Kaltim Terus Berbenah

Samarinda – Akhirnya Kaltim menyabet posisi kedua kategori Badan Publik kualifiasi Cukup Informatif pada penganugerahan Keterbukaan Informasi publik tahun 2018. Gelaran ini dilaksanakan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (5/11).

Ketua Komisi Informasi Pusat Gede Narayana mengatakan pada kesempatan ini Komisi Informasi Pusat hanya menganugerahi Badan Publik yang memenuhi kualifikasi dengan capaian terbaik sebagai Badan Publlik Informatif, Badan Publik Menuju Informatif dan Badan Publik Cukup Informatif.

“Secara lengkap, Komisi Informasi memberikan penilaian akhir dengan lima kualifikasi diantaranya informatif, menuju informatif, cukup informatif, kurang informatif dan tidak informatif. Semua diberikan skala penilaian masing – masing,” ujar Gede.

Dirinya menilai, keterbukaan informasi di Indoensia masih jauh dari tujuan yang diamanatkan dalam UU KIP. Karena masih banyak badan publik yang belum melaksanakan. Komisi Informasi juga harus lebih menggaungkan budaya keterbukaan informasi publik yang harus didukung komitmen pemerintah.

“Ini masih jadi pekerjaan bersama. Diperlukan dorongan lebih besar menjadikan keterbukaan informasi sebagai budaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan baik dan bersih. Di sisi lain, upaya badan publik untuk berbenah diri dan patut dilakukan apresiasi yang tinggi,” sanjung Gede Narayana.

Sementara menurut Komisioner Komisi Informasi Kaltim Senci Han mengatakan masih banyak yang harus dibenahi Kaltim untuk menaikkan peringkat. Terutama untuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) utama.

“Saya amati memang belum kuat di tampilan dan inovasi webnya. Semuanya belum mencerminkan web PPID utama Pemprov,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah mengatakan peringkat Keterbukaan Informasi Kaltim untuk tahun ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. Kelemahannya adalah Kaltimm masih kurang menonjol untuk sisi inovasi.

“Ini harus menjadi motivasi bersama untuk lebih baik lagi di tahun 2019. Berbagai inovasi akan terus dilakukan. Salah satunya dengan pembuatan aplikasi SIDIK dan ASPIRASI,” pungkasnya.

Selain itu, dirinya juga akan berupaya untuk mengubah konten web lebih informatif dan sesuai dengan kategori keterbukaan informasi. (gus – diskominfo)