KESERTAAN KB KALTIM DIATAS CPR NASIONAL

SAMARINDA - Tingkat atau angka pemakaian alat/obat kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR) Kaltim capai 71,1 persen atau diatas angka nasional yang ditarget  66,0 persen. Angka tersebut diungkapkan Gubernur Kaltim Isran Noor melalui Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim H Elto pada Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Pengendalian Penduduk di Ballroom Hotel Selyca Mulia Samarinda, Rabu (26/6/2019) Disebutkannya, CPR Kaltim per April 2019 sebesar 71,1 persen. Terdapat kenaikan 0,8 poin dibanding per Desember 2018 sekitar 70,2 persen. "Secara keseluruhan Kaltim sudah diatas dari CPR nasional,” katanya pada kegiatan bertema Meningkatnya Prevalensi Peserta KB Aktif Menuju Penguatan Pembangunan Ketahanan Keluarga Yang Siap Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, berlangsung. Perbedaan CPR di Kaltim, lanjut Elto, antara kabupaten dan kota hanya mempunyai selisih margin sebesar 3,56 poin. Dimana kabupaten sekitar 72,2 dan kota capai 68,7. "Kondisi ini menunjukkan bahwa strategi pendekatan program KB di Kaltim hampir sama kuatnya," ungkapnya. Disebutkannya, kabupaten dan kota yang berhasil mencapai CPR tertinggi secara kuantitatif dengan prosentase masing-masing adalah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebesar 77,48 perden dan Kota Balikpapan sebasar 69,11 persen. Disusul Kutai Kertanegara dengan CPR 74,14 persen serta Kota Samarinda dengan CPR 68,23 persen. "Artinya ada tujuh diantara 10 pasangan usia subur sedang memakai suatu cara ber-KB,” ujarnya. Kegiatan satu hari ini diikuti 100 peserta dari pejabat perngkat daerah provinsi, kabuoaten dan kota serta organisasi/instansi vertikal pengendalian penduduk di Kaltim, LM dan Forum Anak. Narasumber dari Dinas KP3A Kaltim, Perwakilan BKKBN Kaltim, DP2KBP3A Kabupaten Paser dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Kaltim. (yans/her/humasprovkaltim)